Kamis, 05 Juni 2014

Remirezi


Mikrogeophagus ramirezi adalah salah satu jenis cichlid yang sangat cantik namun masih karang populer terutama di indonesia. Ramirezi pertama kali dipopulerkan sebagai ikan pada tahun 1947 oleh Meyers dan Harry. Ramirezi berasal dari Venezuela dan Kolombia. Ikan ini bersifat omnivora dan tergolong ikan pemalu. Kesenangannya bersembunyi dalam lubang sehingga perlu tempat persembunyian dalam wadah pemeliharaan. Ukuran tubuh maksimal sekitar 6 cm. Suhu pemeliharaan yang baik antara 27-29° C. Sementara pH airnya antara 6,5-7,0 dan kekerasan 3-7° dH.

Minggu, 09 Maret 2014

Sentra ikan hias Parung: Terbesar di Indonesia

Jika Anda penghobi ikan hias, ada satu tempat  yang harus Anda kunjungi. Pasar ikan hias Parung,  lokasinya terletak di belakang Masjid Raya Parung di Jalan Raya Parung, Bogor.  Di pasar tradisional ini berbagai ikan hias dari berbagai daerah di tawarkan disini.  Mulai dari koki, arwana, koi, komet, gupi, cupang, diskus ada disini.  Namun bagi Anda yang ingin mencari ikan konsumsi  seperti lele dan gabus juga bisa didapat disini.

Fauna Pembasmi Algae

Fauna pemakan lumut merupakan tambahan yang bagus untuk akuarium aquascape, tetapi penting untuk memandang mereka dengan status yang sama yang Anda berikan kepada semua hewan peliharaan lainnya, pastikan bahwa Anda memilih spesies yang sesuai untuk akuarium anda, dan Anda menyediakan apa yang mereka butuhkan untuk hidup dengan baik dalam jangka panjang.
Lumut yang muncul di aquarium dapat merusak keindahan aquascape

Mengontrol Pertumbuhan Keong

Jika kita perhatikan dalam suatu akuarium terlebih yang bertemakan aquascape akan terlihat beberapa keong yang menempel pada kaca atau tanaman, selewat waktu hal ini tidak terlihat mengganggu, tetapi dalam hitungan minggu jumlah keong ini akan berlipat ganda dan semakin banyak. Hal ini tentunya akan mengganggu keseimbangan habitat dalam akuarium maupun keindahan dari akuarium tersebut.
Hama Keong
 
Pada awalnya, pada saat men-setting akuarium pertama kali, keong-keong ini tidak ada sama sekali, bagaimana keong ini bisa ada ? dan bagaimana mengatasi hal ini?

Keong ini bisa ada karena beberapa hal berikut :

  1. Biasanya penyumbang terbesar kehadiran keong ini dari tanaman air yang kita beli. Keong-keong ini melekat pada tanaman-tanaman air tersebut baik dalam bentuk keong-keong muda yang sekilas tidak terlihat maupun dalam bentuk lembaran kumpulan telur-telur keong. 
  2. Terkadang kehadiran keong-keong ini bisa juga terbawa pada saat membeli ikan dari penjual ikan hias, dimana pada saat menjaring ikan yang akan dibeli, terjaring pula telur-telur dari keong tersebut, atau bahkan dalam bentuk keong muda (kecil). 

Bagaimana jumlahnya dapat meningkat pesat ?

Pertama hanya satu keong yang ada, dan dalam hitungan minggu akan berlipat ganda jumlahnya, hal ini dikarenakan keong-keong ini dapat dengan mudah berkembang biak pada berbagai kondisi akuarium. Walaupun hanya satu, keong ini dapat bertelur dan mem-fertilisasi telur mereka sendiri, dan dalam beberapa minggu telur-telur ini akan menjadi keong-keong muda, yang mana masing-masing keong muda ini akan bertelur dan mem-fertilisasi sendiri kemudian, dengan begini jumlah mereka akan bertambah banyak. 
Pada siang hari keong-keong ini terlihat dalam jumlah kecil, atau bahkan sama sekali tidak terlihat, hal ini dikarenakan keong-keong ini aktif mencari makan pada malam hari (gelap). Pada siang hari mereka bersembunyi dibawah substrat (pasir – media tanam) dan pada malam hari (gelap) terjadilah serangan keong-keong ini pada akuarium. 
 
Keong yang biasa muncul dalam aquascape

Bagaimana cara mengatasinya ?

Keong dapat dengan mudah berkembang biak, dan mereka juga ahli dalam bersembunyi pada substrat (pasir – media tanam), hal ini sangat menyulitkan kita untuk membasminya. Tetapi kita tidak harus menghilangkan mereka semua, karena dalam jumlah yang tidak banyak (terkontrol) keong-keong ini berguna bagi keseimbangan ekosistem akuarium. Keong-keong ini akan memakan lumut dan juga sisa-sisa makanan dari makanan yang tidak habis termakan oleh ikan, yang tentunya akan mengurangi proses pembusukan dari sisa makanan tersebut, yang mana akan menghasilkan amonia (nitrat) yang berbahaya bagi kehidupan ikan. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan menghilangkan keong-keong tersebut secara keseluruhan atau dilakukan tindakan pengontrolan jumlah keong-keong tersebut saja. 

Menghilangkan keong secara keseluruhan 

Untuk menghilangkan keong secara keseluruhan hanya memungkinkan pada akuarium yang berukuran kecil dan tidak / belum tertata aquascape. Hal ini dapat dilakukan dengan mengosongkan penghuninya terlebih dahulu (ikan), kemudian keluarkan tanaman air yang ada dan rendam dengan obat anti keong secara terpisah (karena biasanya obat ini berbahaya bagi ikan terutama dari jenis catfish), buang substrat (pasir – media tanam) yang lama, biarkan air tetap dalam akuarium, kemudian masukan cairan / obat anti keong untuk mensterilkan / membunuh keong / telur-telur keong yang tersembunyi / yang tidak telihat dengan mata sesuai dosis dan petunjuk pemakaian dari obat tersebut. Setelah itu keringkan dan jemur (dibawah terik matahari) selama beberapa hari. Akuarium siap digunakan kembali, dan pakai substrat (pasir – media tanam ) yang baru. 

Mengontrol pertumbuhan jumlah keong-keong yang ada 

Tindakan yang dapat dilakukan kemudian adalah dengan mengontrol dan menjaga pertumbuhan dari keong-keong ini. Hal ini dapat dilakukan dengan : 
 
1. Menyediakan makanan yang akan dimakan oleh keong tersebut pada suatu media, seperti daun selada / pelet tenggelam pada sebuah piring pada saat malam hari (keadaan gelap). Lihatlah keesokan paginya keong-keong ini akan mengunjungi media tersebut untuk mencari makan. Angkatlah media yang sudah dipenuhi oleh keong-keong tersebut dan singkirikan. 
 
2. Memelihara ikan-ikan pemakan keong seperti ikan buntal (Carinotetraodon), Botia macracantha / Botia yoyo, dan Ramirezi, jenis ikan yang akan digunakan lebih baik disesuaikan dengan jenis keong yang hadir pada akuarium agar lebih efektif, seperti ikan buntal (Carinotetraodon) cenderung memakan jenis keong yang berada pada (dahan-dahan) tanaman air, dan ikan botia cenderung memakan jenis keong yang berada pada dasar akuarium / dalam substrat (pasir). 
 
Ikan Buntal / Puffer Fish, efektif memakan keong
 
Botia
 
3. Mengurangi jatah makan ikan yang berarti mengurangi jatah makan keong juga (dari sisa makanan yang tidak termakan oleh ikan). 

Upaya pencegahan munculnya / bertambahnya keong 

Untuk upaya pencegahan munculnya / bertambahnya keong dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut : 
  1. Pada saat membeli ikan dari penjual ikan hias pastikan tidak termasuk keong-keong (muda) maupun sekumpulan telur keong, dimana telur keong ini masih dapat dilihat dengan mata telanjang walaupun berukuran kecil dan transparan. 
  2. Pada saat membeli tanaman hias air, sebelum di tanam pada akuarium kita, sebaiknya dikarantina terlebih dahulu dengan merendamnya pada air yang sudah diberi obat anti keong terlebih dahulu, sesuai dengan dosis dan waktu yang dianjurkan oleh obat tersebut.
 
Sumber:
http://pj7aquarium.wordpress.com/2012/11/16/mengontrol-pertumbuhan-hama-keong-dalam-aquascape/

Keong Dalam Aquascape

Ga selamanya keong yang ada di aquascape anda itu merusak dan menjadi hama. Ada juga nih keong-keong yang berguna. Ada beberapa nih yang bisa gw share dari berbagai sumber  :

keong turbo


Keong yang satu ini tugasnya makanin lumut dengan rakus. Nyarinya juga ga begitu susah sih karena udah banyak di toko-toko ikan yang emang jual peralatan buat aquascape. Kalau di Jogja keong ini bisa dicari di toko ikan di daerah bantul sana di jalan parang tritis dengan harga 3000an per ekor. Pembelian yang sangat masuk diakal, murah dan sangat berguna. Punya keong ini di aquascape anda bakal sangat membantu dalam mengkontrol pertumbuhan lumut di aquarium tercinta. Selain itu, motifnya juga beragam dan bisa mempercantik aquarium kita.

Alga Eater Cantik Asal Maluku

Satu lagi fauna lokal Indonesia yang cantik & imut dari Kepulauan Maluku: Cobalt blue goby (Stiphodon semoni). Goby ini herbivora & suka mengemut alga. Jadi cocok untuk alternatif algae eater di aquascape.


Teknik Budidaya Ikan Botia (Chromobotia macracanthus, Bleeker)

TEKNIK BUDIDAYA IKAN BOTIA
(Chromobotia macracanthus, Bleeker) 
PAPER

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Ujian Akhir Semester IV
pada Sekolah Tinggi Perikanan
 
Oleh :
SONI WIBOWO
4408418272
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR
JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
JAKARTA
2010
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...