Mikrogeophagus ramirezi adalah salah satu jenis cichlid yang
sangat cantik namun masih karang populer terutama di indonesia. Ramirezi
pertama kali dipopulerkan sebagai ikan pada tahun 1947 oleh Meyers dan Harry.
Ramirezi berasal dari Venezuela dan Kolombia. Ikan ini bersifat omnivora dan
tergolong ikan pemalu. Kesenangannya bersembunyi dalam lubang sehingga perlu
tempat persembunyian dalam wadah pemeliharaan. Ukuran tubuh maksimal sekitar 6
cm. Suhu pemeliharaan yang baik antara 27-29° C. Sementara pH airnya antara 6,5-7,0
dan kekerasan 3-7° dH.
Kamis, 05 Juni 2014
Minggu, 09 Maret 2014
Sentra ikan hias Parung: Terbesar di Indonesia
Jika Anda penghobi ikan hias, ada satu tempat yang harus
Anda kunjungi. Pasar ikan hias Parung, lokasinya terletak di belakang
Masjid Raya Parung di Jalan Raya Parung, Bogor. Di pasar tradisional
ini berbagai ikan hias dari berbagai daerah di tawarkan disini. Mulai
dari koki, arwana, koi, komet, gupi, cupang, diskus ada disini. Namun
bagi Anda yang ingin mencari ikan konsumsi seperti lele dan gabus juga
bisa didapat disini.
Fauna Pembasmi Algae
Fauna pemakan lumut merupakan tambahan yang bagus untuk akuarium
aquascape, tetapi penting untuk memandang mereka dengan status yang sama
yang Anda berikan kepada semua hewan peliharaan lainnya, pastikan bahwa
Anda memilih spesies yang sesuai untuk akuarium anda, dan Anda
menyediakan apa yang mereka butuhkan untuk hidup dengan baik dalam
jangka panjang.
Lumut yang muncul di aquarium dapat merusak keindahan aquascape |
Mengontrol Pertumbuhan Keong
Jika kita perhatikan dalam suatu akuarium terlebih yang bertemakan
aquascape akan terlihat beberapa keong yang menempel pada kaca atau
tanaman, selewat waktu hal ini tidak terlihat mengganggu, tetapi dalam
hitungan minggu jumlah keong ini akan berlipat ganda dan semakin banyak.
Hal ini tentunya akan mengganggu keseimbangan habitat dalam akuarium
maupun keindahan dari akuarium tersebut.
Hama Keong
Pada awalnya, pada saat men-setting akuarium pertama kali,
keong-keong ini tidak ada sama sekali, bagaimana keong ini bisa ada ?
dan bagaimana mengatasi hal ini?
Keong ini bisa ada karena beberapa hal berikut :
- Biasanya penyumbang terbesar kehadiran keong ini dari tanaman air yang kita beli. Keong-keong ini melekat pada tanaman-tanaman air tersebut baik dalam bentuk keong-keong muda yang sekilas tidak terlihat maupun dalam bentuk lembaran kumpulan telur-telur keong.
- Terkadang kehadiran keong-keong ini bisa juga terbawa pada saat membeli ikan dari penjual ikan hias, dimana pada saat menjaring ikan yang akan dibeli, terjaring pula telur-telur dari keong tersebut, atau bahkan dalam bentuk keong muda (kecil).
Bagaimana jumlahnya dapat meningkat pesat ?
Pertama hanya satu keong yang ada, dan dalam hitungan minggu akan
berlipat ganda jumlahnya, hal ini dikarenakan keong-keong ini dapat
dengan mudah berkembang biak pada berbagai kondisi akuarium. Walaupun
hanya satu, keong ini dapat bertelur dan mem-fertilisasi telur mereka
sendiri, dan dalam beberapa minggu telur-telur ini akan menjadi
keong-keong muda, yang mana masing-masing keong muda ini akan bertelur
dan mem-fertilisasi sendiri kemudian, dengan begini jumlah mereka akan
bertambah banyak.
Pada siang hari keong-keong ini terlihat dalam jumlah kecil,
atau bahkan sama sekali tidak terlihat, hal ini dikarenakan keong-keong
ini aktif mencari makan pada malam hari (gelap). Pada siang hari mereka
bersembunyi dibawah substrat (pasir – media tanam) dan pada malam hari
(gelap) terjadilah serangan keong-keong ini pada akuarium.
Keong yang biasa muncul dalam aquascape
Bagaimana cara mengatasinya ?
Keong dapat dengan mudah berkembang biak, dan mereka juga ahli
dalam bersembunyi pada substrat (pasir – media tanam), hal ini sangat
menyulitkan kita untuk membasminya. Tetapi kita tidak harus
menghilangkan mereka semua, karena dalam jumlah yang tidak banyak
(terkontrol) keong-keong ini berguna bagi keseimbangan ekosistem
akuarium. Keong-keong ini akan memakan lumut dan juga sisa-sisa makanan
dari makanan yang tidak habis termakan oleh ikan, yang tentunya akan
mengurangi proses pembusukan dari sisa makanan tersebut, yang mana akan
menghasilkan amonia (nitrat) yang berbahaya bagi kehidupan ikan. Untuk
mengatasinya dapat dilakukan dengan menghilangkan keong-keong tersebut
secara keseluruhan atau dilakukan tindakan pengontrolan jumlah
keong-keong tersebut saja.
Menghilangkan keong secara keseluruhan
Untuk menghilangkan keong secara keseluruhan hanya memungkinkan
pada akuarium yang berukuran kecil dan tidak / belum tertata aquascape.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengosongkan penghuninya terlebih dahulu
(ikan), kemudian keluarkan tanaman air yang ada dan rendam dengan obat
anti keong secara terpisah (karena biasanya obat ini berbahaya bagi ikan
terutama dari jenis catfish), buang substrat (pasir – media tanam) yang
lama, biarkan air tetap dalam akuarium, kemudian masukan cairan / obat
anti keong untuk mensterilkan / membunuh keong / telur-telur keong yang
tersembunyi / yang tidak telihat dengan mata sesuai dosis dan petunjuk
pemakaian dari obat tersebut. Setelah itu keringkan dan jemur (dibawah
terik matahari) selama beberapa hari. Akuarium siap digunakan kembali,
dan pakai substrat (pasir – media tanam ) yang baru.
Mengontrol pertumbuhan jumlah keong-keong yang ada
Tindakan yang dapat dilakukan kemudian adalah dengan mengontrol dan
menjaga pertumbuhan dari keong-keong ini. Hal ini dapat dilakukan
dengan :
1. Menyediakan makanan yang akan dimakan oleh keong tersebut pada
suatu media, seperti daun selada / pelet tenggelam pada sebuah piring
pada saat malam hari (keadaan gelap). Lihatlah keesokan paginya
keong-keong ini akan mengunjungi media tersebut untuk mencari makan.
Angkatlah media yang sudah dipenuhi oleh keong-keong tersebut dan
singkirikan.
2. Memelihara ikan-ikan pemakan keong seperti ikan buntal
(Carinotetraodon), Botia macracantha / Botia yoyo, dan Ramirezi, jenis
ikan yang akan digunakan lebih baik disesuaikan dengan jenis keong yang
hadir pada akuarium agar lebih efektif, seperti ikan buntal
(Carinotetraodon) cenderung memakan jenis keong yang berada pada
(dahan-dahan) tanaman air, dan ikan botia cenderung memakan jenis keong
yang berada pada dasar akuarium / dalam substrat (pasir).
Ikan Buntal / Puffer Fish, efektif memakan keong
Botia
3. Mengurangi jatah makan ikan yang berarti mengurangi jatah makan
keong juga (dari sisa makanan yang tidak termakan oleh ikan).
Upaya pencegahan munculnya / bertambahnya keong
Untuk upaya pencegahan munculnya / bertambahnya keong dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
- Pada saat membeli ikan dari penjual ikan hias pastikan tidak termasuk keong-keong (muda) maupun sekumpulan telur keong, dimana telur keong ini masih dapat dilihat dengan mata telanjang walaupun berukuran kecil dan transparan.
- Pada saat membeli tanaman hias air, sebelum di tanam pada akuarium kita, sebaiknya dikarantina terlebih dahulu dengan merendamnya pada air yang sudah diberi obat anti keong terlebih dahulu, sesuai dengan dosis dan waktu yang dianjurkan oleh obat tersebut.
Sumber:
http://pj7aquarium.wordpress.com/2012/11/16/mengontrol-pertumbuhan-hama-keong-dalam-aquascape/
Keong Dalam Aquascape
Ga selamanya keong yang ada di aquascape anda itu merusak dan menjadi
hama. Ada juga nih keong-keong yang berguna. Ada beberapa nih yang bisa
gw share dari berbagai sumber :
keong turbo
Keong yang satu ini tugasnya makanin lumut dengan rakus. Nyarinya juga ga begitu susah sih karena udah banyak di toko-toko ikan yang emang jual peralatan buat aquascape. Kalau di Jogja keong ini bisa dicari di toko ikan di daerah bantul sana di jalan parang tritis dengan harga 3000an per ekor. Pembelian yang sangat masuk diakal, murah dan sangat berguna. Punya keong ini di aquascape anda bakal sangat membantu dalam mengkontrol pertumbuhan lumut di aquarium tercinta. Selain itu, motifnya juga beragam dan bisa mempercantik aquarium kita.
Alga Eater Cantik Asal Maluku
Satu lagi fauna lokal Indonesia yang cantik & imut dari Kepulauan
Maluku: Cobalt blue goby (Stiphodon semoni). Goby ini herbivora &
suka mengemut alga. Jadi cocok untuk alternatif algae eater di aquascape.
Teknik Budidaya Ikan Botia (Chromobotia macracanthus, Bleeker)
TEKNIK BUDIDAYA IKAN BOTIA
(Chromobotia macracanthus, Bleeker)
PAPER
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Ujian Akhir Semester IV
pada Sekolah Tinggi Perikanan
Oleh :
SONI WIBOWO
4408418272
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR
JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
JAKARTA
2010
Langganan:
Postingan (Atom)